Pekerjaan baru? Apalagi yang lebih identik dengan kedua kata itu selain teman baru? Lingkungan baru? Suasana baru?
Yeah!This is it. Tulisan pertama saya bertajuk liburan ala May Day 2015 bersama
teman-teman baru plus kocak plus aneh * semoga mereka gak ada yang baca *,
yeay!
Jakarta pagi hari, tidak ramai atau sepi
sama sekali. Meskipun baru pukul 04.30, tapi di sekeliling jalan raya sudah
merayap banyak sekali kendaraan bermotor. Salah satunya adalah sepeda motor
kesayangan yang sengaja kami kendarai menuju meeting point pertama di sunter
yang berlanjut ke meeting point PMC(Port Medical Center). Kami? Ya, teman yang
satu ini sengaja datang dari Cikarang untuk ikut dalam rombongan kami loh, anda
luar biasa mbak Tari!
Maka perjalanan pun dimulai. Satu, dua,
tiga, empat dan lima sepeda motor berkumpul sudah. Namun, masih belum lengkap dikarenakan
salah seorang anggota memilih untuk langsung menuju pelabuhan. Siapa lagi kalau
bukan korlap kita yang ketjeeh, Bu Riaa!
Oaky, here we go. Pelabuhan Tanjung Priok,
Kampung Nelayan atau apapun nama tempatnya, yang jelas saya tidak hapal. Tempat
ini menyambut kami dengan becek dan hingar binger khas pelabuhan ditambah
gelombang pengunjung yang mulai beriak-riak di sekitar area penambatan kapal
penumpang, weseeeeeh bahasanya dooongse!
Ini dia! Suasana di dalam kapal sembari
memuat penumpang.
Apapun judulnya, yang pasti suasana di
dalam kapal mulai terasa panas oleh lelucon-lelucon yang datang entah dari mana rimbanya.:P
Sekitar pukul 08.30, tambat kapal pun
akhirnya ditarik, mesin dinyalakan dan kapalpun dijalankan. Butuh waktu
setidaknya 2 jam untuk mencapai dermaga Pulau Pari, satu dari gugusan pulau
seribu yang akan kami kunjungi.
Pulau Pari? Setidaknya saya tahu bahwa di
pulau yang berpenduduk 1000 KK ini ada banyak sekali penjual pisang goreng.
Hampir seluruh warung kecil menjajakannya karena alasan yang sampai sekarangpun
saya masih belum tahu,ckckck.
Kami disambut oleh korlap travel agent
beserta tourist guidenya di tepian dermaga, dihantarkan menuju Home stay
sebelum istirahat untuk persiapan agenda Snorkeling pada siangnya. Eits, tentu
masih ada sesi welcome drink plus foto-foto dan makan siang yang mengantri di
urutan paling awal. Ini diaaa..!
Sebelum snorkeling foto-foto dulu brooh!
Dari 10 orang anggota rombongan, saya
sempat menjadi salah satu korban mabok laut. Sempat turun sebentar di spot
pertama sebelum akhirnya muntah-muntah *iuuuuuh, maaf ya cemans airnya
dikotorin*. Beda ceritanya di spot
kedua, dibantu oleh bebrapa teman sayapun memberanikan diri untuk turun lagi
dan belajar cara bernafas yang baik dan benar menggunakan mulut.
Yap! I make it! Saya betul-betul dibuat
ketagihan setelah bisa berkeliaran sendirian, mengintipi terumbu karang di
bawah permukaan laut dan memancing ikan-ikan dengan cubitan roti di tangan.
Totally, it’s amazing guys!!
Me & Mba Tari |
Masih dalam keadaan basah-basah, kami
sepakat untuk mencoba wahana Banana Boat. Meskipun harus ada biaya tambahan,
tapi sesi ini punya twist-nya tersendiri.
Sore mencapai ujungnya ketika kami
sedang menikmati sunset di pantai sekitar area LIPI. Walaupun hanya dengan
penampilan seadanya, akan tetapi matahari sore itu berhasil menghadiahi kami
banyak sekali foto bertema siluet.Yuk kita intip beberapa!
Sebagai salah satu fasilitas travel agent,
kami dilengkapi dengan sepeda mini per orangnya. Sayang sekali, setelah
seharian ditinggal sepeda pun hilang beberapa. Like Pak Yudi says “sedihlah
saya”.
Malampun menyapa ramah, tidak dingin
apalagi panas. Berada di sudut pandang yang luar biasa, saya leluasa mengamati
laut yang dihiasi deretan lampu dermaga di salah satu sisinya. Bersama angin yang berbisik pelan-pelan, saya menikmati cengkrama kami di pinggiran teras
sembari menunggu antrian kamar mandi yang luar biasa panjangnya, 1 untuk 10
orang yang seharian penuh bermain dengan air laut.
Okay, makan malam kali ini double. Hanya
berjarak setengah jam, kami dijamu lagi dengan barbeque ala mati lampuuue Pantai Pasir Perawan. Mau tau bagaimana rasanya?
Kayak gini niiih..
Malam ditutup di tempat ini, Pantai Pasir
Perawan. Sayangnya tempat ini tidak terlalu menarik jika malam hari. Berbeda
ceritanya di siang hari, pantai ini memesona!!
Nah, mau di laut atau di gunung, semua
tempat wisata akan lebih mengabadi jika dibekukan di dalam foto para
pengunjungnya, bukan? Ya, ini dia beberapa tempat sekita pantai yang sukses
memenuhi memori handphone, camdig dan sejenisnya milik kami.
Meskipun terbilang cantik, secara pribadi
pulau ini tidak memuaskan. Memang, pantainya masih terbilang asri, dan tidak
banyak sampah berserakan, pengunjung tidak begitu padat, juga makanannya layak
disebut sedap, hanya saja tidak cukup mampu menarik keinginan saya datang
kemari untuk kali yang kedua. Ya, mungkin lain kali saya memilih untuk mampir
di gugusan lainnya saja yaa :)
Sampai jumpaaa..!! |
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYachhh
BalasHapusBukan tempat pilihan utama buat liburan donk..
But'''kayaknya layak di coba kok