Sabtu, 18 Juli 2015

Pari Island Get Away..!!

Pekerjaan baru? Apalagi yang lebih identik dengan kedua kata itu selain teman baru? Lingkungan baru? Suasana baru? Yeah!This is it. Tulisan pertama saya bertajuk liburan ala May Day 2015 bersama teman-teman baru plus kocak plus aneh * semoga mereka gak ada yang baca *, yeay!


Jakarta pagi hari, tidak ramai atau sepi sama sekali. Meskipun baru pukul 04.30, tapi di sekeliling jalan raya sudah merayap banyak sekali kendaraan bermotor. Salah satunya adalah sepeda motor kesayangan yang sengaja kami kendarai menuju meeting point pertama di sunter yang berlanjut ke meeting point PMC(Port Medical Center). Kami? Ya, teman yang satu ini sengaja datang dari Cikarang untuk ikut dalam rombongan kami loh, anda luar biasa mbak Tari!


Maka perjalanan pun dimulai. Satu, dua, tiga, empat dan lima sepeda motor berkumpul sudah. Namun, masih belum lengkap dikarenakan salah seorang anggota memilih untuk langsung menuju pelabuhan. Siapa lagi kalau bukan korlap kita yang ketjeeh, Bu Riaa!

Oaky, here we go. Pelabuhan Tanjung Priok, Kampung Nelayan atau apapun nama tempatnya, yang jelas saya tidak hapal. Tempat ini menyambut kami dengan becek dan hingar binger khas pelabuhan ditambah gelombang pengunjung yang mulai beriak-riak di sekitar area penambatan kapal penumpang, weseeeeeh bahasanya dooongse!
Ini dia! Suasana di dalam kapal sembari memuat penumpang. 




Apapun judulnya, yang pasti suasana di dalam kapal mulai terasa panas oleh lelucon-lelucon yang datang entah dari mana rimbanya.:P
Sekitar pukul 08.30, tambat kapal pun akhirnya ditarik, mesin dinyalakan dan kapalpun dijalankan. Butuh waktu setidaknya 2 jam untuk mencapai dermaga Pulau Pari, satu dari gugusan pulau seribu yang akan kami kunjungi.

Pulau Pari? Setidaknya saya tahu bahwa di pulau yang berpenduduk 1000 KK ini ada banyak sekali penjual pisang goreng. Hampir seluruh warung kecil menjajakannya karena alasan yang sampai sekarangpun saya masih belum tahu,ckckck.
Kami disambut oleh korlap travel agent beserta tourist guidenya di tepian dermaga, dihantarkan menuju Home stay sebelum istirahat untuk persiapan agenda Snorkeling pada siangnya. Eits, tentu masih ada sesi welcome drink plus foto-foto dan makan siang yang mengantri di urutan paling awal. Ini diaaa..!



Sebelum snorkeling foto-foto dulu brooh!






Dari 10 orang anggota rombongan, saya sempat menjadi salah satu korban mabok laut. Sempat turun sebentar di spot pertama sebelum akhirnya muntah-muntah *iuuuuuh, maaf ya cemans airnya dikotorin*.  Beda ceritanya di spot kedua, dibantu oleh bebrapa teman sayapun memberanikan diri untuk turun lagi dan belajar cara bernafas yang baik dan benar menggunakan mulut.
Yap! I make it! Saya betul-betul dibuat ketagihan setelah bisa berkeliaran sendirian, mengintipi terumbu karang di bawah permukaan laut dan memancing ikan-ikan dengan cubitan roti di tangan. Totally, it’s amazing guys!!
Me & Mba Tari 


Masih dalam keadaan basah-basah, kami sepakat untuk mencoba wahana Banana Boat. Meskipun harus ada biaya tambahan, tapi sesi ini punya twist-nya tersendiri. 

Sore mencapai ujungnya ketika kami sedang menikmati sunset di pantai sekitar area LIPI. Walaupun hanya dengan penampilan seadanya, akan tetapi matahari sore itu berhasil menghadiahi kami banyak sekali foto bertema siluet.Yuk kita intip beberapa!







Sebagai salah satu fasilitas travel agent, kami dilengkapi dengan sepeda mini per orangnya. Sayang sekali, setelah seharian ditinggal sepeda pun hilang beberapa. Like Pak Yudi says “sedihlah saya”.


Malampun menyapa ramah, tidak dingin apalagi panas. Berada di sudut pandang yang luar biasa, saya leluasa mengamati laut yang dihiasi deretan lampu dermaga di salah satu sisinya. Bersama angin yang berbisik pelan-pelan, saya menikmati cengkrama kami di pinggiran teras sembari menunggu antrian kamar mandi yang luar biasa panjangnya, 1 untuk 10 orang yang seharian penuh bermain dengan air laut.
Okay, makan malam kali ini double. Hanya berjarak setengah jam, kami dijamu lagi dengan barbeque ala mati lampuuue Pantai Pasir Perawan. Mau tau bagaimana rasanya?
Kayak gini niiih..

 
Cilukbaa..:D
Malam ditutup di tempat ini, Pantai Pasir Perawan. Sayangnya tempat ini tidak terlalu menarik jika malam hari. Berbeda ceritanya di siang hari, pantai ini memesona!!


                                                      





Nah, mau di laut atau di gunung, semua tempat wisata akan lebih mengabadi jika dibekukan di dalam foto para pengunjungnya, bukan? Ya, ini dia beberapa tempat sekita pantai yang sukses memenuhi memori handphone, camdig dan sejenisnya milik kami.

Meskipun terbilang cantik, secara pribadi pulau ini tidak memuaskan. Memang, pantainya masih terbilang asri, dan tidak banyak sampah berserakan, pengunjung tidak begitu padat, juga makanannya layak disebut sedap, hanya saja tidak cukup mampu menarik keinginan saya datang kemari untuk kali yang kedua. Ya, mungkin lain kali saya memilih untuk mampir di gugusan lainnya saja yaa :)

Sampai jumpaaa..!!





2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Yachhh
    Bukan tempat pilihan utama buat liburan donk..
    But'''kayaknya layak di coba kok

    BalasHapus